Sekarang emang lagi masa perang. Perang pikiran, perang skripsi, perang dingin, perang lomba senjata, perang Hamas-Fatah.... eh...em... apa hubungannya dengan aku di waktu sekarang ini?? Well, yang jelas yang saya lagi alamin adalah perang pikiran dan perang skripsi.
Perang pikiran dan perang skripsi... well cukup berath loh. Gini loh gambarannya. Perang pikiran: waduh abis skripsi saya mesti ngapain ya? Masak apa buat besok? Apakah saya mesti melakukan ini itu? dll. Perang skripsi: waduh ini diagram class mesti diapain? Apakah rancangannya sudah benar? Wah, saya kelupaan masukin entity ke diagram use case, berabe deh mesti revisi diagram sequence, desain, bab 3, bab 4!! Hm... ada yang kurang dalam wawancara, apakah mesti wawancara lagi!!?? Gimana ya programnya, rancangan desain belum jadi nih... klo bikin tar klo ada yang salah rancangannya mesti revisi programnya juga... dst. dst.
Yang repot, di rumah sepertinya ga ada yang mendukungku tuk nyelesaiin skripsi. Kakak-kakakku sendiri ga pernah nanyain saya skripsinya gimana. Malah bersikap seolah-olah saya itu sedang kuliah biasa, jadi ga pake desak-desakin skripsi. Well... saya ga boleh bebanin mereka. Mereka kan punya problem tersendiri juga, jadi jangan ditambah lagi beban yang tak semestinya dibebanin. 'Kan, skripsi tanggung jawab saya sendiri, klo ada yang salah di skripsinya yaa saya yang kena bukannya mereka.
Beberapa waktu lalu saya ke kampus, melihat beberapa kawan yang tengah berjuang nyelesaiin skripsi. Pun juga saya melihat blog salah satu sahabat, dia pun juga tengah berjuang nyelesaiin. Plus teman-teman seperjuangan satu dosen pembimbing juga dalam SMS-nya tengah berjuang nyelesaiin skripsinya masing-masing. Hal ini menjadikan saya bersemangat. Melihat mereka berjuang, bergelut, bertikai, bertempur, hidup-mati dengan skripsi. Membuat saya ikut tergugah. Membuat saya merasa rendah diri. Malu sendiri. Mengapa saya belum bisa maju-maju skripsinya sedangkan mereka sudah maju menantang maut skripsi. Membuat saya merasa kalah.
Sejak tiga tahun yang lalu, saya selama ini kehilangan semangat, harapan, tujuan, impian, asa menghadapi masa depan. Sejak kepergian kedua orangtuaku. Saya tiba-tiba merasa bahwa keberadaanku di dunia tidak berarti apa-apa. Saat itu berpikir. Seandainya saya mati, dunia tetap berjalan sebagaimana biasa. Tiba-tiba saya sudah tak tahu apa yang saya harus lakukan. Tiba-tiba saya kehilangan minat dengan teknik informatika. Tiba-tiba saya kehilangan semangat dan ambisi berorganisasi. Tiba-tiba saya kehilangan kebanggaan diri. Merasa berada di persimpangan jalan.
Kini setelah melihat semua perjuangan itu. Saya merasa perlu membuat semangat, harapan, tujuan, impian, asa yang baru. Membuang semangat, harapan, tujuan, impian, asa yang lama ke tong sampah. Saatnya memutuskan untuk mengambil titik balik kehidupan. Saatnya berhenti berlari. Saatnya memutuskan untuk menghadapi problem-problem yang ada.
Telah kubuat impian, tujuan, asa yang baru. Impianku lulus dan wisuda bersama-sama teman-teman. Harapanku setelah semua ini selesai saya akan berlibur 2 hari ke rumah nenek. Memang berjangka pendek. Setidaknya itulah impian-harapanku sementara. Akan kubuat lagi impian harapanku di waktu yang akan datang. Entahlah... waktu yang akan menjawab. Tapi saya belum membuat semangat baru. Semangat yang ada masih yang lama, susah membuangnya. Entah bagaimana mengatasinya.
Saatnya untuk bangkit dari mimpi. Saatnya bangkit dari kubur harian. Saatnya bangkit. Bangkitlah Yaya! Bangkitlah Yusuf!! Saatnya menghadapi semua proses kehidupan ini. Membuat harapan baru. Mencari dan mengetahui makna kehidupan ini. Mencari tujuan hidup ini. Mengubah diri sendiri. Semoga saya menang. Menang dengan penuh kebanggaan. Semoga saya bisa membuat bangga orang-orang yang telah menyayangiku kini. Semoga Allah meridhoiku. Semoga Allah merahmati kawan-kawan yang karena perjuangannya itu telah menggugah hatiku. Semoga Allah memberi izin dan kemudahan kepada kita semua agar dapat lulus skripsi pada semester ini. Amiin yaa robbal alamin..
Terima kasih kawan-kawan! Tanpamu saya tiada akan maju dan menjadi sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar