Rabu, 25 Juli 2007

Perang Pikiran, Perang Skripsi.... Bergulat Dengan Diri Sendiri

Fuuh... sekarang minggu-minggu terakhir skripsi.... wah seteress... saya mesti buruan agar bisa selesai tepat waktu.. mumpung dah di bab 4... tapii program belum dibuat... wah... phoesink dech.

Sekarang emang lagi masa perang. Perang pikiran, perang skripsi, perang dingin, perang lomba senjata, perang Hamas-Fatah.... eh...em... apa hubungannya dengan aku di waktu sekarang ini?? Well, yang jelas yang saya lagi alamin adalah perang pikiran dan perang skripsi.

Perang pikiran dan perang skripsi... well cukup berath loh. Gini loh gambarannya. Perang pikiran: waduh abis skripsi saya mesti ngapain ya? Masak apa buat besok? Apakah saya mesti melakukan ini itu? dll. Perang skripsi: waduh ini diagram class mesti diapain? Apakah rancangannya sudah benar? Wah, saya kelupaan masukin entity ke diagram use case, berabe deh mesti revisi diagram sequence, desain, bab 3, bab 4!! Hm... ada yang kurang dalam wawancara, apakah mesti wawancara lagi!!?? Gimana ya programnya, rancangan desain belum jadi nih... klo bikin tar klo ada yang salah rancangannya mesti revisi programnya juga... dst. dst.

Yang repot, di rumah sepertinya ga ada yang mendukungku tuk nyelesaiin skripsi. Kakak-kakakku sendiri ga pernah nanyain saya skripsinya gimana. Malah bersikap seolah-olah saya itu sedang kuliah biasa, jadi ga pake desak-desakin skripsi. Well... saya ga boleh bebanin mereka. Mereka kan punya problem tersendiri juga, jadi jangan ditambah lagi beban yang tak semestinya dibebanin. 'Kan, skripsi tanggung jawab saya sendiri, klo ada yang salah di skripsinya yaa saya yang kena bukannya mereka.

Beberapa waktu lalu saya ke kampus, melihat beberapa kawan yang tengah berjuang nyelesaiin skripsi. Pun juga saya melihat blog salah satu sahabat, dia pun juga tengah berjuang nyelesaiin. Plus teman-teman seperjuangan satu dosen pembimbing juga dalam SMS-nya tengah berjuang nyelesaiin skripsinya masing-masing. Hal ini menjadikan saya bersemangat. Melihat mereka berjuang, bergelut, bertikai, bertempur, hidup-mati dengan skripsi. Membuat saya ikut tergugah. Membuat saya merasa rendah diri. Malu sendiri. Mengapa saya belum bisa maju-maju skripsinya sedangkan mereka sudah maju menantang maut skripsi. Membuat saya merasa kalah.

Sejak tiga tahun yang lalu, saya selama ini kehilangan semangat, harapan, tujuan, impian, asa menghadapi masa depan. Sejak kepergian kedua orangtuaku. Saya tiba-tiba merasa bahwa keberadaanku di dunia tidak berarti apa-apa. Saat itu berpikir. Seandainya saya mati, dunia tetap berjalan sebagaimana biasa. Tiba-tiba saya sudah tak tahu apa yang saya harus lakukan. Tiba-tiba saya kehilangan minat dengan teknik informatika. Tiba-tiba saya kehilangan semangat dan ambisi berorganisasi. Tiba-tiba saya kehilangan kebanggaan diri. Merasa berada di persimpangan jalan.

Kini setelah melihat semua perjuangan itu. Saya merasa perlu membuat semangat, harapan, tujuan, impian, asa yang baru. Membuang semangat, harapan, tujuan, impian, asa yang lama ke tong sampah. Saatnya memutuskan untuk mengambil titik balik kehidupan. Saatnya berhenti berlari. Saatnya memutuskan untuk menghadapi problem-problem yang ada.

Telah kubuat impian, tujuan, asa yang baru. Impianku lulus dan wisuda bersama-sama teman-teman. Harapanku setelah semua ini selesai saya akan berlibur 2 hari ke rumah nenek. Memang berjangka pendek. Setidaknya itulah impian-harapanku sementara. Akan kubuat lagi impian harapanku di waktu yang akan datang. Entahlah... waktu yang akan menjawab. Tapi saya belum membuat semangat baru. Semangat yang ada masih yang lama, susah membuangnya. Entah bagaimana mengatasinya.

Saatnya untuk bangkit dari mimpi. Saatnya bangkit dari kubur harian. Saatnya bangkit. Bangkitlah Yaya! Bangkitlah Yusuf!! Saatnya menghadapi semua proses kehidupan ini. Membuat harapan baru. Mencari dan mengetahui makna kehidupan ini. Mencari tujuan hidup ini. Mengubah diri sendiri. Semoga saya menang. Menang dengan penuh kebanggaan. Semoga saya bisa membuat bangga orang-orang yang telah menyayangiku kini. Semoga Allah meridhoiku. Semoga Allah merahmati kawan-kawan yang karena perjuangannya itu telah menggugah hatiku. Semoga Allah memberi izin dan kemudahan kepada kita semua agar dapat lulus skripsi pada semester ini. Amiin yaa robbal alamin..

Terima kasih kawan-kawan! Tanpamu saya tiada akan maju dan menjadi sekarang ini.

Rabu, 18 Juli 2007

Menonton Film Heroes... Kelemahan Menjadi Kekuatan

Hai apa kabar? Ni saya lagi ngurusin skripsi... lagi kejar tayang. Tanggung ni da ampe bab 4.... tenggat waktunya juga dah mulai mendekat.... wah... pusing ini. Eh...em... bicara skripsi distop dulu ya? Klo dibicarain malah setres. Mendingan bicara yang lain... hitung-hitung refreshing otak lah yaw.

Baru-baru ini, saya nonton DVD film barat series. Judulnya Heroes. Ni film seru banget. Saking serunya saya sama kakakku yang tadinya nonton jam 10-an jadi nonton ampe mendekati subuh. Gila kan?

Mau tahu apa sih serunya tu film? Daya tarik film ini yang kuat itu bukan pada aksinya tapi daya dramatiknya, ceritanya, dan akting pemain filmnya. Pokoke kita itu jadi kepingin tahu episode lanjutannya. Terus menerus... jadi teringat buku Harry Potter... saya klo baca bukunya kepengen terus...terusss... istilah seorang sahabat, jadi tersihir gitu... Nah klo di film... mungkin kena kekuatan misterius dari salah seorang hero...

Apa sih ceritanya? Ceritanya sih, tentang kejadian-kejadian sebelum seseorang menjadi hero sampai menjadi hero yang sesungguhnya. Selama ini kita melihat hero yang langsung jadi kemudian beraksi, semisal Spiderman, Batman, X-Men, dan lain-lain. Memang ada juga yang cerita kejadian sebelum jadi superhero tapi biasanya ga detil. Nah di Heroes, kejadian itu dijelasin detil, berikut konfliknya. Klo boleh bilang ceritanya itu lebih mirip film X-Files cuman kebanyakan tokoh-tokoh X-Files yang punya kekuatan itu biasanya kriminal.

Yang menarik, bahwa yang memiliki superpower itu ga cuman satu dua orang tapi ada banyak, malah jutaan. Dan dari setiap orang memiliki setiap keunikan superpower-nya. Kekuatan superpower-nya sendiri ga seperti film kayak Spiderman ato X-Men, di Heroes ada yang bisa terbang tapi ga bisa berantem cuman bisa terbang doang, ada pula yang cuman bisa inget segala macam tapi ga bisa dipake buat berantem. Nah lo. Ternyata superpower itu ga selalu hebat ototnya ya?

BTW, setiap kali nonton filem Heroes saya selalu berdebat dengan kakakku. Misalnya sih saat ada tokoh film yang masih belum ketahuan apa power-nya. Saya ngomong ma kakak, “ah.. ini pasti kekuatannya ini loh....”, jawab kakak, “gak lagi, kan tadi dia lakuin ini...” ato yang ini pas ada tokoh baru, “hmm... kayaknya itu orang bukan villain deh. Masak gini.... “, “kayaknya gitu deh. Pasti....”. Dan seterusnya. Tak jarang saking serunya berdebat, pake di-pause tu film.

Hehe..he... kapan lagi ada film yang bisa bikin debat segala itu. Well yang mau dikatakan disini adalah serunya nonton klo lagi rame-rame ketimbang sendirian. Pernah kok nonton film Spiderman 3 di bioskop sendirian. Tuh film emang bagus tapi kok kayak ada yang kurang yah. Ga bisa debatan. Lebih enak nonton rame-rame. Pernah nonton film Heart bareng ma Oki dan Zainal. Wah seru deh pas abis nonton. “Ni film kok nyebellin”, “ya gitu deh ceritanya...” dan lain-lain komentarnya.

Well, dah lama ga nonton bareng lagi. Sekarang klo mo ngajak nonton, selalu ada alasannya. Entah itu lagi sibuk apa, dah pernah nonton film itu bareng ma teman-temannya, ato dah janjian ma orang. What’s wrong? Maybe it’s wrong time and situation. Makanya jadi males klo mo ajak nonton. Mending nonton di DVD dah.

Yang enak dari film Heroes itu, bahwa suatu kekurangan menjadi suatu kekuatan. Seperti tokoh Isaac, kekurangan orang ini adalah candu narkoba tetapi dari kecanduan itu dia dapat melihat masa depan. Hal ini (melihat masa depannya) bagus buat menyelamatkan dunia tetapi hal itu merugikan si Isaac sendiri. Begitulah suatu kekurangan menjadi suatu kekuatan.

Barangkali saya adalah calon hero. Kan saya punya kekurangan yang bisa menjadi suatu kekuatan. Lemah pendengaran. Hal ini sangat berguna sekali untuk keadaan tertentu. Pernah terjadi waktu saya SMP melewati sekelompok remaja SMP, kemudian saya dibilangin oleh seorang teman bahwa saya itu diejek-ejek ma kelompok SMP tadi. Alhamdulillah saya ga dengerin ejekan tadi, klo ga entah apa yang terjadi nanti.

Begitu juga pas klo ada hal-hal yang bisa membuat panik, saya malah tenang-tenang aja. Wajarlah itu karena saya ga dengar pengumumannya. Kadang-kadang juga salah dengar, yang akhirnya malah ditertawain orang. Baguslah kan bisa menyemarakkan suasana. Yah begitulah. Hal jeleknya juga ada, saya yakin anda pasti bisa memperkirakannya.

Berkat lemah pendengaran ini, saya menjadi lebih mengerti perasaan orang-orang yang cacat fisik. Bagaimana rasanya diperlakukan orang lain dalam keadaan seperti itu. Selain itu saya rasa, terkadang saat-saat saya harus mendengarkan tetapi tidak bisa mendengar, seperti ada sebuah suara yang menyatakan bahwa dia itu berkata begini. Jadi seperti memperkirakan gitu loh.

Saya yakin itu adalah petunjuk dan bantuan dari Allah. Walau saya kekurangan pendengaran, tetapi saya dibekali hal itu untuk membantu mendengar dengan baik. Emang sih hal itu tak bisa digunakan setiap waktu tetapi setidaknya hal itu sangat membantu. Yah seperti orang buta, kendati tidak bisa melihat tetapi dia memiliki pendengaran yang tajam.

Seandainya klo saya tidak punya kelemahan itu, barangkali saya tidak akan menjadi diri saya sekarang ini. Mungkin saya jadi orang yang sombong. Mungkin saya akan melakukan dosa-dosa yang lebih banyak daripada jika punya kelemahan itu. Yah saya bersyukur punya lemah pendengaran. Kendati cacat, setidaknya saya dapat menjalani hidup ini dengan baik, justru dengan cacat ini malah membantu mengatasi hambatan hidup. Terima kasih ya Allah telah menganugerahi cacat ini. Semoga cacat ini akan menjadi salah satu kebaikanku di dunia ini. Amiin.

Pembukaan Blog-ku

Halloo, selamat datang pada pembukaan blog baruku ini. Tepuk tangan dong!! (PLOK PLOK PLOK... heii jangan lempar telur kesini!!!). Ehm... sebenarnya sih saya dah punya blog di FS, tapi saya kesulitan meng-update-nya. Kayaknya sih karena internetnya lelet. Masak buka FS aja kalah ma email Yahoo!! Lama lagi, sekitar 5 menitan. Belum lagi suka gagal konek... karena itulah saya malas update blog, mendingan tulis di atas kertas aja toh ga ada yang namanya “gagal konek” ato “slow motion”.

Tapii... ternyata ada penggemar blogku yang protes ma saya. Dia bilang, “Kok blognya ga pernah di-update lagi?”. Wah... wah... wah... alhasil disaranin tuk buka aja blog baru disini, lebih cepat en powerfull katanya. Ya udah, saya coba aja n jreeng jadilah blog ini. Perihal lebih cepat n powerfull.. well ga bisa dinilai dulu wong masih baru buka... tapi thanks buat pak Denny atas perhatiannya.

Ohya... klo mau tahu apa sih isi blogkudi FS, silahkan buka aja di: http://arkden.blogs.friendster.com/my_blog/

Selamat menikmati...